Kamis, 07 November 2019

Geger, Penemuan Gajah Purba Raksasa Umur 1,5 Juta Tahun

Wawan Setiawan Tirta
Gajah Purba Raksasa Umur 1,5 Juta Tahun Ditemukan. Dahulu kala hidup gajah purba bernama Stegodon. Stegodon hidup dimasa pliosen dan plestosen sekitar 8 juta tahun lalu. Stegodon merupakan gajah purba asli asia yang hidup menyebar ke berbagai wilayah Asia hingga Afrika. Ini terbuka dari temuan fosil Stegodon di Jepang, China, India, Pakistan, Myanmar, Suriah, Libya, dan Kenya. Beberapa fosil spesies Stegodon yang ditemukan di Indonesia adalah Stegodon elephantoides di Jawa, Stegodon floresiensis dan Stegodon sondaari di Flores, dan Stegodon sompoensis di Sulawesi. 

Penemuan Gajah Purba

 Dahulu kala hidup gajah purba bernama Stegodon Geger, Penemuan Gajah Purba Raksasa Umur 1,5 Juta Tahun

Nah yang terbaru fosil Stegodon berhasil ditemukan di Majalengka, Jawa Barat. 6 orang peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan fosil sepasang gading Stegodon April 2018 lalu. Penemuan fosil Stegodon ini memakan waktu panjang, bermula pada eksplorasi sederhana pada tahun 90-an, kemudian ekscavasi atau penggalian besar-besaran pada 2005 lalu yang melibatkan peneliti dari Universitas Frankfurt, Jerman. Dari sini para peneliti yakin bahwa daerah Majalengka termasuk daerah yang sangat kaya untuk temuan fosil-fosil hewan. Pada akhirnya, tahun 2018 bulan April ditemukanlah fosil Stegodon yang luar biasa besar.

Stegodon di Majalengka diyakini berjenis kelamin jantan karena memiliki gading yang sangat besar. Gading yang ditemukan memiliki panjang 3,3 meter, sedang panjang lengkung 3,6 meter. Jika disesuaikan letaknya dengan kepala Stegodon pada umumnya, maka tinggi gading ini adalah 1 meter dan jika diproporsionalkan setidaknya Stegodon ini memiliki tinggi badan 3 meter dan berat diperkirakan mencapai 9 ton. 

Diperkirakan Stegodon hidup 1,5 juta tahun lalu dilihat dari lapisan batuan tempat fosil itu berada. Ia mati antara usia antara 50 sampai 60 tahun berdasarkan temuan morfologinya. Stegodon Majalengka di duga mati karena terperosok. Ketika fosil ini ditemukan kondisi sepasang gandingnya berada dalam posisi terbalik. Bisa jadi daerah itu dulunya adalah rawa. 

Stegodon memiliki tubuh yang lebih berisi dibanding gajah modern. Bisa dibilang seperti tubuh binaragawan gajah. Sepasang gading Stegodon letaknya berdekatan satu sama lain sehingga belalainya tidak bisa sepenuhnya masuk di antara gading. Sedangkan, letak sepasang modern lebih renggah atau memiliki jarak  sehingga belalainya bisa masuk di antara keduanya.

Menurut penelitian, Stegodon punah sekitar 12.000 tahun lalu. Apakah dengan temuan fosil gajah purba Stegodon ini akan membawa peneliti menemukan fosil manusia purba lain? Kita tunggu saja perkembangannya. [ilm]