Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Kata pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan. Arti dari istilah Sansekerta tersebut adalah orang yang dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, Negara dan agama. Untuk menjadi seorang pahlawan tidak harus berperang, namun dapat dilakukan dengan melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing seperti pada cerita di bawah ini.
Pahlawan Buku
Penulis: Ganda Rudolf
Saat jam istirahat, di salah satu sekolah dasar di Kebumen, Jawa Tengah, dua siswi perempuan menelusuri koridor sekolah menuju perpustakaan.
”Nur, bukankah sebelum kamu pinjam, buku ini sudah rusak?” kata Sekar membolak-balik buku di tangannya. Pangling. Ia mengambil buku di genggaman teman sebangkunya itu.
“Iya, aku yang merekatkan kembali lembaran-lembaran halaman yang terlepas dengan lem,” jawab Nur tersenyum.
“Aih, Nur. Buat apa sih kamu repot-repot seperti itu? Nanti juga buku itu rusak lagi!” cetus Sekar. Nur hanya tersenyum.
Sekarang, mereka sudah tiba di perpustakaan.
“Selamat pagi, Bu Maya!” sapa Nur dan Sekar kepada Bu Maya petugas Perpustakaan.
“Selamat pagi juga Nur dan Sekar,” balas Bu Maya. Bu Maya lalu menerima buku-buku dari Nur dan Sekar. Ia sibuk mencocokkan nomor induk di lembaran tanggal kembali yang tertempel pada buku dengan nomor induk pada kantong peminjam.
Selagi menunggu, Nur berbisik kepada Sekar. “Sekar, coba lihat di pojokan belakang meja Bu Maya.”
“Oh, tumpukan buku-buku yang sudah rusak itu,” tanggap Sekar. “Lalu memangnya kenapa? Buku-buku itu kan nanti diperbaiki lagi oleh pengurus perpustakaan.”
“Memang, sih,” sahut Nur.
Setelah mendapatkan kantong peminjaman lagi, Nur dan Sekar menuju rak buku-buku yang rusak. ”Butuh waktu lama memperbaiki buku-buku ini semua, Sekar,” kata Nur. “Yang rugi kita juga, lho! Coba kalau buku yang ingin kita baca ternyata ada di antaranya!”
“Iya, ya? Padahal, buku-buku yang rusak ini masih kelihatan baru!”
“Itu karena peminjamnya tidak memperlakukan buku dengan baik,” imbuh Nur.
Sekar jadi termangu. “Mereka yang merusak buku ini sepertinya tidak menghargai buku-buku yang sudah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan ya!” keluh Sekar.
“Nah, itu kamu sadar,” kata Nur menepuk lembut bahu Sekar. “Kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi yang mau peduli dengan buku?”
“Kalau begitu, sekarang aku pinjam buku-buku yang rusak ini saja, deh!”
Sekar mengambil dua buku dari kumpulan buku-buku yang rusak itu.
“Lho, itu kan halaman tengahnya sudah lepas? Tidak enak kalau dibaca,” goda Nur.
“Tidak apa-apa. Nanti aku perbaiki dahulu baru dibaca,” jawab Sekar semangat.
“Nah, sekarang sudah ada dua pahlawan buku di sekolah kita!” celetuk Bu Maya. Diam-diam Bu Maya mendengar dialog Nur dan Sekar tadi.
“Eh, Bu Maya. Ibu bisa saja,” kata Nur dan Sekar bersamaan dengan tersipu-sipu.
Gunakan tabel berikut ini untuk membantumu menjelaskannya. Lalu, ceritakanlah isi cerita di atas kepada teman-teman dalam kelompokmu!
Perhatikanlah siapa saja yang terlibat di perpustakaan. Lalu, cari tahu peran mereka masingmasing hak dan kewajibannya. Perhatikan juga kemungkinan yang terjadi jika salah satu dari orang yang terlibat di perpustakaan tidak melakukan tanggung jawabnya. Gunakan tabel berikut untuk membantumu. Setelah itu, jelaskanlah hasil pekerjaanmu kepada teman sebangkumu!
Pahlawan Buku
Penulis: Ganda Rudolf
Saat jam istirahat, di salah satu sekolah dasar di Kebumen, Jawa Tengah, dua siswi perempuan menelusuri koridor sekolah menuju perpustakaan.
”Nur, bukankah sebelum kamu pinjam, buku ini sudah rusak?” kata Sekar membolak-balik buku di tangannya. Pangling. Ia mengambil buku di genggaman teman sebangkunya itu.
“Iya, aku yang merekatkan kembali lembaran-lembaran halaman yang terlepas dengan lem,” jawab Nur tersenyum.
“Aih, Nur. Buat apa sih kamu repot-repot seperti itu? Nanti juga buku itu rusak lagi!” cetus Sekar. Nur hanya tersenyum.
Sekarang, mereka sudah tiba di perpustakaan.
“Selamat pagi, Bu Maya!” sapa Nur dan Sekar kepada Bu Maya petugas Perpustakaan.
“Selamat pagi juga Nur dan Sekar,” balas Bu Maya. Bu Maya lalu menerima buku-buku dari Nur dan Sekar. Ia sibuk mencocokkan nomor induk di lembaran tanggal kembali yang tertempel pada buku dengan nomor induk pada kantong peminjam.
Selagi menunggu, Nur berbisik kepada Sekar. “Sekar, coba lihat di pojokan belakang meja Bu Maya.”
“Oh, tumpukan buku-buku yang sudah rusak itu,” tanggap Sekar. “Lalu memangnya kenapa? Buku-buku itu kan nanti diperbaiki lagi oleh pengurus perpustakaan.”
“Memang, sih,” sahut Nur.
Setelah mendapatkan kantong peminjaman lagi, Nur dan Sekar menuju rak buku-buku yang rusak. ”Butuh waktu lama memperbaiki buku-buku ini semua, Sekar,” kata Nur. “Yang rugi kita juga, lho! Coba kalau buku yang ingin kita baca ternyata ada di antaranya!”
“Iya, ya? Padahal, buku-buku yang rusak ini masih kelihatan baru!”
“Itu karena peminjamnya tidak memperlakukan buku dengan baik,” imbuh Nur.
Sekar jadi termangu. “Mereka yang merusak buku ini sepertinya tidak menghargai buku-buku yang sudah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan ya!” keluh Sekar.
“Nah, itu kamu sadar,” kata Nur menepuk lembut bahu Sekar. “Kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi yang mau peduli dengan buku?”
“Kalau begitu, sekarang aku pinjam buku-buku yang rusak ini saja, deh!”
Sekar mengambil dua buku dari kumpulan buku-buku yang rusak itu.
“Lho, itu kan halaman tengahnya sudah lepas? Tidak enak kalau dibaca,” goda Nur.
“Tidak apa-apa. Nanti aku perbaiki dahulu baru dibaca,” jawab Sekar semangat.
“Nah, sekarang sudah ada dua pahlawan buku di sekolah kita!” celetuk Bu Maya. Diam-diam Bu Maya mendengar dialog Nur dan Sekar tadi.
“Eh, Bu Maya. Ibu bisa saja,” kata Nur dan Sekar bersamaan dengan tersipu-sipu.
Gunakan tabel berikut ini untuk membantumu menjelaskannya. Lalu, ceritakanlah isi cerita di atas kepada teman-teman dalam kelompokmu!
Ulasan Teks | |
---|---|
Judul Cerita | Pahlawan Buku |
Pengarang | Ganda Rudolf |
Tokoh Utama: | Nur dan Sekar |
Tokoh Lain | Bu Maya |
Di manakah cerita ini terjadi? | Salah satu sekolah dasar di Kebumen, Jawa Tengah |
Apa yang terjadi dengan tokoh utama? | Nur dan sekarmelihat banyak buku perpustakaan yang rusak |
Mengapa hal itu terjadi? | Buku perpustakaan rusak karena peminjamnya tidak memperlakukan buku dengan baik |
Bagaimana masalah dalam cerita ini diselesaikan? | Nur dan sekar meminjam buku yang rusak untuk diperbaiki |
Kapankah waktu terjadinya cerita ini? | Saat jam istirahat |
Pesan apakah yang kamu dapatkan dari cerita di atas? Setiap anggota masyarakat harus melaksanakan kewajibannya dengan baik sehingga dapat memperoleh haknya dengan baik pula. |
Perhatikanlah siapa saja yang terlibat di perpustakaan. Lalu, cari tahu peran mereka masingmasing hak dan kewajibannya. Perhatikan juga kemungkinan yang terjadi jika salah satu dari orang yang terlibat di perpustakaan tidak melakukan tanggung jawabnya. Gunakan tabel berikut untuk membantumu. Setelah itu, jelaskanlah hasil pekerjaanmu kepada teman sebangkumu!
Orang yang Terlibat di Perpustakaan Sekolah | Peran | Hak | Kewajiban |
---|---|---|---|
Petugas Perpustakaan | Memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan | Menegur pengunjung yang kurang disiplin | Memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pengunjung perpustakaan |
Pengunjung Perpustakaan | Menggunakan buku perpustakaan sebagai sumber informasi | Mendapatkan buku yang dibutuhkan | Mematuhi semua peraturan yang ada di perpustakaan |
Penjaga Sekolah | Membantu petugas perpustakaan | Menegur siswa yang membauang sampah sembarangan | Menjaga kebersihan perpustakaan |
Kemungkinan yang terjadi jika salah satu orang yang terlibat di dalam perpustakaan tidak melaksanakan tanggung jawabnya: Jika petugas perpustakaan tidak melaksanakan tanggungjawabnya maka banyak pengunjung perpustakaan yang kecewa karena buku yang dibutuhkan tidak ditemukan. |