Selasa, 28 April 2020

Merangkai Gerak Tari Kreasi

Wawan Setiawan Tirta
Tari adalah gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur, yaitu wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis. Menurut jenisnya tari digolongkan menjadi tiga yaitu : Tari Rakyat, Tari Klasik, dan Tari Kreasi Baru. Pada tulisan ini hanya akan membahas tentang tari kreasi.

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Beberapa contoh tari kreasi antara lain : tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulsel).

A. Merangkai Gerak Tari Kreasi
Para pencipta tari merupakan orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi dalam bidang seni. Kreativitas gerak setiap pencipta tari tentu berbeda dan menjadi ciri khas tarian tersebut. Setiap orang dapat menciptakan tari kreasi sesuai dengan kemampuannya. Beberapa tokoh pencipta tari kreasi di Indonesia antara lain :
Tari adalah gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan di tempat dan waktu tertent Merangkai Gerak Tari Kreasi
1. Bagong Kusudiharjo
Bagong Kussudiardjo merupakan salah satu tokoh tari kreasi di Indonesia. Ratusan karya tari kreasi telah diciptakan. Bagong Kussudiardjo menciptakan gerak tari kreasi bersumber dari gerak tari tradisi. Tari-tarian yang diciptakan tidak hanya bersumber dari gerak tari tradisi Jawa tetapi juga Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan juga daerah lain di Indonesia. Dia menciptakan lebih dari 200 tari, dalam bentuk tunggal atau massal antara lain tari Layang-layang (1954), tari Satria Tangguh, Kebangkitan dan Kelahiran Isa Almasih (1968), Bedaya Gendeng (1980-an)dan masih banyak lainnya.

2. Tati Saleh
Raden Siti Hatijah (lebih dikenal dengan nama Tati Saleh adalah seorang penari jaipongan asal Indonesia. Tati Saleh mempelajari seni tari dari R.Enoch Atmadibrata, Ono Lesmana, serta tokoh tari Sunda, R. Cece Somantri. Di Konservatori Karawitan (Kokar), ia dan beberapa rekannya menggubah beberapa Seni Ibing Jaipongan seperti Lindeuk Japati, Rineka Sari, Mega Sutra . Pada tahun 1960-an, ia juga, bersama Indrawati Lukman, Irawati Durban, Tien Sapartinah dan Bulantrisna Jelantik , dikenal sebagai penari istana.

3. Sardono W Kusumo
Sardono W. Kusumo adalah seorang tokoh tari kontemporer Indonesia yang menciptakan berbagai karya seni tari kontemporer di Indonesia. Beliau menghasilkan banyak karya seni tari dalam perjalanan hidupnya. karya-karya seperti Samgita Pancasona (1968), Yellow Submarine (1977), dan Tarian Cak Rina (1976) adalah beberapa hasil karya yang berhasil dipentaskan. Sardono juga menjadi seniman yang berjasa memodernkan tari-tari tradisi dan berhasil mengenalkannya ke dunia internasional melalui pendekatan kontemporer.

Di dalam pengembangkan gerak tari kreasi juga harus diikuti pola lantai, properti tari dan iringan tari. Namun hal yang penting dalam mengembangkan tari kreasi untuk dapat dirangkai menjadi suatu tarian adalah gerak. Pada perkembangannya ada tari kreasi yang diciptakan dengan gaya komikus tetapi tetap berpijak pada tari gaya tradisional. Gaya komunikus ini menekankan pada teatrikal dalam menari. Pada saat tertentu melakukan gerakan rampak tetapi pada saat tertentu melakukan gerak masing- masing hampir mirip gerak improvisasi. Pada gaya ini tari ditampilkan lebih jenaka atau lucu tetapi tidak lepas dari tradisi. Pada penampilan tari selain dilakukan dengan gaya kreasi komikus sering juga dilakukan secara kolaboratif.

Pada gaya ini biasanya dilakukan oleh beberapa kelompok penari yang menari sesuai dengan gaya kreasi daerah tertentu tetapi kemudian mereka menari bersama-sama gaya kreasi dari daerah lain dalam irama musik yang sama. Jadi merangkai gerak tari gaya kreasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.

B. Properti Tari Gaya Kreasi
Properti seni tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Properti pada tari memiliki peran penting. Properti dapat berfungsi sebagai simbol tari.
  • Properti payung, pada tari daerah tertentu merupakan simbol sebagai perlindungan atau pengayoman laki- laki pada perempuan. Properti payung juga dapat bermakna kelembutan karena sering digunakan oleh perempuan.
  • Properti tari dapat juga berupa senjata seperti keris, tombak, tameng, bahkan pistol.Tari Serimpi Pandelori dari keraton Mangkunegaran Surakarta menggunakan pistol sebagai properti tari. Properti tari juga dapat berupa selendang, kipas, bakul, sapu tangan, bulu-bulu burung atau properti lain sesuai dengan tema dan judul tari.
  • Ada properti tari yang sekaligus dapat dijadikan sebagai alat pengiring tariannya. Tari tifa menggunakan tifa sebagai musik iringan tari sekaligus sebagai properti. Tarian ini dapat kita jumpai di daerah Nusa Tenggara dan juga Papua.

C. Iringan Tari Gaya Kreasi
Musik iringan tari merupakan musik yang berfungsi sebagai pengiring dari sebuah tarian Tari gaya tradisional selain dicirikan melalui keunikan gerak dapat juga dicirikan iringannya. Setiap tari berbeda-beda iringan yang digunakan sesuai dengan tema dan judul tari. Iringan dengan musik instrumen tradisional sering digunakan pada tari. Beberapa contoh iringan musik pada tari tradisional :
  • Musik Sampek sering untuk mengiringi tari yang berkembang di daerah Kalimantan,
  • Seperangkat gamelan sering untuk mengiringi tari Jawa, Bali, Sunda.
  • Musik Gondang untuk mengiringi tari Batak terutama Tor-tor.
  • Musik Talempong untuk mengiringi tari daerah Minang.
  • Musik gambus sering untuk mengiringi tari Melayu

Di dalam penciptaan karya tari memiliki prinsip ada kesesuaian antara gerak tari tradisional yang dikembangkan dengan iringan yang digunakan. Jika gerak yang dikembangkan mengacu pada tari daerah Sulawesi maka iringan yang digunakan juga instrumen iringan tari dari daerah tersebut. Iringan tari dapat juga menggunakan lagu-lagu dari kaset yang banyak beredar di pasaran. Pilihlah lagu atau musik instrumen yang sesuai dengan tema dan judul tari yang akan dikembangkan. Atau juga dapat membuat iringan tari sederhana dengan menggunakan alat-alat musik perkusi yang tersedia seperti galon air, botol yang diberi air, botol yang diberi isi pasir, tamborin, rebana, dan alat perkusi lainnya.

Iringan pada tari memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Sebagai iringan penyajian tari
  • Menambah semarak dan dinamisnya tari
  • Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari
  • Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak
  • Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari

D. Berlatih Merangkai Gerak Tari Gaya Kreasi dengan Hitungan
1. Gerakan berjalan sambil memukul tongkat kecil
  • Hitungan satu-dua kedua tangan memukul tongkat ke kecil ke samping kanan kaki melangkah atau berjalan.
  • Hitungan tiga-empat kedua tangan memukul tongkat kecil ke samping kiri kaki melangkah atau berjalan.
  • Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua.
  • Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat.
  • Lakukan 4 x 8 hitungan .

2. Gerak ditempat sambil memukul tongkat kecil dan kaki diangkat Gerak di tempat sambil memukul tongkat kecil dan kaki di angkat
  • Hitungan satu-dua kaki kanan diangkat kedua tangan memukul kedua tongkat kecil.
  • Hitungan tiga-empat kedua tangan memukul tongkat kecil di depan dada.
  • Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua.
  • Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat.
  • Lakukan 4 x 8 hitungan.

3. Gerak saling berhadapan dengan memukul tongkat
  • Hitungan satu-dua kedua tangan memukul tongkat kecil di depan dada.
  • Hitungan tiga-empat saling memukul tongkat kecil dengan teman saling berhadapan.
  • Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua.
  • Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat.
  • Lakukan 4 x 8 hitungan.

4. Gerak melangkah ke samping dan pergelangan tangan digerak atas bawah
  • Hitungan satu-dua kaki kanan melangkah ke samping kanan diikuti kaki kiri dan merapat dan kedua tangan merentang ke samping pergelangan tangan digerakkan
  • Hitungan tiga-empat kaki kiri melangkah ke samping kiri diikuti kaki kanan dan merapat dan kedua tangan merentang ke samping pergelangan tangan digerakkan
  • Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua
  • Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat
  • Lakukan 4 x 8 hitungan