Sabtu, 18 April 2020

Kisah Seram - RUMAH BARUKU

Wawan Setiawan Tirta

 Peristiwa ini terjadi saat aku dan seluruh keluargaku pindah  rumah  Kisah Seram - RUMAH BARUKU

MISTERI RUMAH BARUKU


- Peristiwa ini terjadi saat aku dan seluruh keluargaku pindah rumah . rumah yang kami tempati itu terletak jauh dari keramaian, tepatnya di sebuah perkampungan  yang sepi.
Tepat disebelah kiri dan kanan rumah itu terdapat sebuah kebun kecil yang ditumbuhi pepohonan yang cukup lebat. Terus terang kondisi rumah itu sangat jauh berbeda dengan rumah kami sebelumnya. Tapi karena sesuatu hal kami terpaksa harus pindah kesana.

Dirumah itu, kamarku sendiri cukup besar. Didalamnya ada telepon pribadi serta tempat tidur baru. Letak kamarku sendiri bersebelahan dengan rumpun pohon bamboo besar yang tumbuh diluar. Bila dilihat dari jauh pohon itu seolah menanungi bagian kamarku dengan ranting dan daunnya yang lebat.
Di kamar itu aku tidur sendirian.
Sebenarnya aku merasa cukup beruntung dengan adanya telepon pribadi di dalam kamarku. Karena dengan begitu aku bisa bebas menelepon maupun menerima telepon dari pacarku yang ada di  kota. Memang hampir setiap malam kami saling menelepon . kami selalu memanfaatkan waktu tengah malam untuk menghemat pulsa.
Demikian juga halnya dengan saat itu. Jam di dinding telah menunjukan pada angka satu. Aku dan pacarku masih asyik ngobrol lewat telepon. Tapi tidak seperti biasanya, saat itu hatiku merasa gelisah sekali , aku merasa seperti ada yang mengawasi diriku  dari luar kaca jendela. Kebetulan kacca jendela kamarku langsung berhubungan dengan keberadaan bambo besar diluar.
Karena takut ada apa-apa, aku akhiri saja pembicaraan dengan pacarku. Hatiku semakin tidak tenang manakala terdengar suara berisik dari arah luar kamarku . suara itu seperti suara nafas orang  yang terengah-engah karena kelelahan. Aku memberanikan diri  untuk  melihat keluar. Tapi anehnya setelah aku liat ternyata tidak ada apa-apa.
Lalu kututup  lagi tirai jendela itu. Anehnya begitu kututup suara itu kembali terdengar lebih keras. Hal ini jelas membuat aku  semakin takut. Dalam ketakutan itu, aku berusaha untuk membaca–baca doa. Berbagai macam doa aku baca saat itu hingga aku kelelahan dan akhirnya tanpa sadar tertidur.
Saat hari menjelang subuh, tiba-tibas aku terbangun.

Di telingaku sayup-sayup terdengar  suara wanita yang sedang menangis  pilu. Semula aku tidak terlalu memperhatikannya karena aku mengira itu suara orang yang sedang mengaji di masjid.
Namun aku  baru ingat bahwa tempat tinggalku jauh dari masjid, padahal suara itu terdengar sangat dekat seperti di sebelah rumah. Bahkan lama-kelamaan juga terdengar semakin keras.
Keesokan paginya aku ceritakan hal itu pada keluargaku. Karena itulah kemudian pada malam harinya aku tidur ditemani kakak lai-lakiku. Dan begitu malam telah larut, suara itu pun mulai  terdengar lagi. Karena penasaran aku,kakak serta adikku keluar untuk melihat suara  apa yang terdengar dari dalam kamarku itu.
Ternyata di luar rumah kami tidak menemukan  apa-apa. Yang ada hanya rimbunan pohon bambo yang terlihat sangat menyeramkan.
Kamipun kembali masuk kedalam rumah sambil memendam rasa penasaran. Bahkan suara orang menangis  yang terdengar  seperti orang yang mengaji juga terdengar  manakala menjelang waktu subuh. Padahal waktu kami cek keluar  juga tidak ada apa-apa.

Demikian pula  saat kami mengecek  di masjid terdekat. Pada saat itu kami tidak menemukan  ada orang yang sedang mengaji di sana. Rasa penasaran terus menyelimuti hati kami, karena suara tiu seringkali muncul meski tidak setiap hari. Kami masih bingung suara apa yang kami dengar itu. Tapi dari beberapa cerita penduduk di desa itu, kebanyakan meraka mengatakan  kalau rumah  yang kami tempati itu sangat angker.
Sejak dulu tidak ada orang yang berani menempatinya. Karena itulah ibuku senantiasa menyuruhku  untuk berdoa agar tuhan  selalu melindungi kami.  Tapi beberapa waktu kemudian  akhirnya  kami pindah  juga dan kembali ke rumah kami semula.


Sumber

Lagi Kisah Seram: Ghost Stories Club